Kaisar Jepang dan istrinya mengunjungi sebuah tempat penampungan gempa dan tsunami baru-baru ini. Sebuah pemandangan yang amat sangat jarang terjadi dimana sang Kaisar berlutut di atas tikar untuk menghibur para pengungsi...
Ini adalah pertama kalinya sang Kaisar yang berusia 77 tahun, yang jarang terlihat di depan umum apalagi berhadap-hadapan langsung dengan warga biasa, melakukan kunjungan resminya ke daerah yang dilanda bencana kembar; gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu.
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko berbicara dengan sangat pelan bersama para korban yang selamat, memberikan dukungan moril kepada mereka agar tetap bersabar dan pantang menyerah dalam menghadapi musibah ini. Tidak sedikit yang membungkuk dalam rasa syukur sambil menyeka air mata mereka.
Dengan berpakaian santai, pasangan berambut kelabu nan berwibawa ini mengunjungi dua tempat penampungan di Asahi, sekitar 55 mil dari kota Tokyo, menatap sedih pada tempat yang tadinya berdiri ratusan rumah tapi sekarang rata dengan tanah.
Hampir 140.000 orang telah kehilangan rumah mereka dalam bencana atau diperintahkan untuk tetap tinggal di tempat penampungan. TEPCO, perusahaan pembangkit listrik terbesar ke 4 di dunia, diperintahkan oleh pemerintah Jepang untuk segera memberikan ganti rugi sebesar 1 juta yen (atau sekitar Rp. 100 juta) untuk setiap kepala keluarga dan 750 ribu yen (atau sekitar Rp. 75 juta) untuk setiap individu yang terpaksa mengungsi dari Fukushima.
Uang ganti rugi tersebut baru tahap awal dari sekian banyak kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pihak TEPCO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar