Sabtu, 30 Oktober 2010

Pemerintah jepang buka situs jodoh gaijin diterima gk yah?

Wilayah pesisir Fukui memiliki porsi terbesar dengan banyaknya wanita karir dan tingkat pengangguran terendah. Ini memang luar biasa, tapi ada satu kekurangan yang tampaknya cukup mengganggu para pejabat di pemerintahan Jepang. Apa itu?

Mereka tidak memiliki bayi yang cukup.



Belakangan ini pemerintah provinsi Fukui telah memulai "Fukui Marriage-Hunting Cafe", sebuah situs web khusus untuk para jomblo mania agar mereka dapat membantu mencerahkan masa depan Jepang. Pasangan yang setuju untuk menikah akan mendapatkan uang tunai atau hadiah yang dijamin tidak akan mengecewakan, kata Akemi Iwakabe, wakil direktur Departemen Perlindungan Anak dan Keluarga.

"Banyak warga single kami mengatakan kepada kami bahwa mereka ingin menikah, tapi tidak bisa karena mereka tidak ada pertemuan," katanya. Layanan kencan online ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh sebuah pemerintahan prefektur di Jepang.




Naoki Iizuka, seorang ekonom di Mizuho Securities (perusahaan investasi saham, yang jika dilihat sekilas gak ada hubungannya dengan program bayi ini) bahkan menyetujui dengan adanya situs ini. Sangat sulit untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang tanpa anak, tanpa orang-orang muda, katanya dengan mantap.

Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan memperkirakan bahwa jumlah usia kerja Jepang akan turun menjadi 81 juta pada tahun ini, dibandingkan dengan masa puncaknya pada tahun 1995 sebesar 87 juta. Sekitar 23% dari populasi Jepang saat ini adalah orang-orang yang telah berusia lebih dari 65 tahun. Jika ini dibiarkan terus, maka Jepang tidak akan punya masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar